Perubahan Peserta Setelah Mengikuti Kelas Online Membangun Karakter

Alika - Insecure, kurang percaya diri

Alika, siswi SMAK Penabur yang melanjutkan studi di United Kingdom (UK) ini merasa insecure dan kurang percaya diri. Awal perkenalan di kelas, Alika enggan menunjukkan wajahnya.

Uniknya, selama kelas berlangsung, Alika aktif menyampaikan pendapatnya. Ia merasa materinya menarik.

Pengajarnya asyik, cepat dekat dengan setiap peserta termasuk dirinya. Sangat berbeda dengan kelas online lainnya. 

Setelah mengikuti Kelas Online Membangun Karakter ini, Alika berubah menjadi percaya diri dan mau bermanfaat bagi orang-orang di sekitarnya.

Aras - semau sendiri, cuek dan kurang tanggung jawab

Aras, siswa SMAN 6 Bekasi ini merasa dirinya cuek dam kurang kurang bertanggung jawab. Khususnya dalam hal belajar dan bekerja kelompok. Ketika teman lain mengerjakan tugas, ia cenderung pasif dan membiarkan temannya mengerjakan tugas kelompok.

Sialnya, di Kelas Online Membangun Karkter, Aras justru terpilih sebagai ketua kelompok yang bertanggung jawab memimpin diskusi. Tentu saja situasi ini memaksa Aras untuk tanggap dan sigap.

Pengalaman ini mengubah cara pandang Aras akan pentingnya bersikap peduli khususnya dalam bekerja kelompok. Aras berubah. Dari seorang yang cuek dan bergantung menjadi Aras yang bertanggung jawab dan mandiri. Ia juga menjadi senang merangkul teman-temannya. Hebat, ya!

Rai, Malas Belajar

Rai, siswa SDS Kartika VIII-2 Jakarta Timur merasa dirinya malas belajar. Ia mau belajar kalau dapat uang tambahan dari orang tuanya.

Awal mengikuti kelas, Rai merasa senang. Karena pengajarnya asyik, sangat dekat dengan tiap anak. Rai diajak untuk mengenali impiannya menjadi arsitek. Di kelas, Rai juga diajak untuk tahu apa saja yang harus ia lakukan untuk mencapai impiannya.

Ada sebuah kisah di kelas yang membuat Rai menjadi terbuka dan antusias. Kisah ini membuat Rai sadar bahwa ia harus rajin belajar dan membuang rasa malasnya itu tanpa menunggu lagi uang tambahan dari orang tuanya.

Azzam, Sulit bekerja sama

Azzam, siswa SDIT Alhamidiyah Depok ini merasa dirinya sulit bekerja sama. Cenderung mengerjakan tugasnya sendirian. 

Awal mengikuti kelas, Azzam sangat aktif. Karena pengajarnya asyik dan dekat dengan tiap anak. Ia pun mulai bisa berbaur dan bekerja sama dengan teman-teman yang lain.

Pengalaman ini mengubah cara pandang Azzam akan pentingnya bekerja sama. Azzam berubah. Dari seorang yang sulit bekerja sama, menjadi senang bekerja sama. Bahkan ia dapat 100 saat bekerja sama membuat mind mapping. Hebat kan!

Fathma, Malas dan Kurang Terstrukur

Fathma Azzahrah, siswa SMA Negeri 1 Depok ini adalah anak yang pintar. Terstruktur, rapi & perfeksionis. Tetapi, kalau sudah di luar sekolah/organisasi ia merasa dirinya malas, kurang suka bersih-bersih dan kurang rapi. Sebelum kelas ini Fathma masih merasa bingung mau masuk kuliah dimana.

Begitu mengikuti kelas ini, Fathma merasa pikirannya terbuka. Kelas ini mengubah Fathma dari pasif menjadi aktif. Menyadarkan pentingnya menjadi driver dan menentukan jalan hidupnya sendiri.

Berani mengambil keputusan dan memiliki control penuh atas diri. Bertanggung jawab atas apa yang ia ucapkan dan lakukan. Keren banget, ya!

Karen, Malas dan suka menunda pekerjaan

Karen Novella Ekaputri, siswa SMAN 2 Kediri ini merasa dirinya malas, sering menunda pekerjaan dan kurang percaya diri. 

Anehnya selama mengikuti kelas ini, Karen justru aktif dalam berdiskusi kelompok. Selalu mendengarkan temannya dan rajin bertanya.

Setelah mengikuti kelas, ia ingin berusaha lebih mandiri, bertanggung jawab, berani dan tidak egois. Karen mau mendorong dirinya untuk menjadi lebih baik lagi. Keren ya!

Komang, Tidak lancar berbicara & suka berbohong

Komang Sita Apta Harvani Suryadi, siswa SMP Taman Rama Denpasar ini awalnya merasa tidak lancar berbicara dan sering berbohong. 

Selama mengikuti kelas ini, Komang didorong aktif di kelas. Sehingga Komang lebih lancar berbicaranya dan lebih percaya diri. Ia pun senang ketika diminta jujur kepada orang tua. Karena selama ini, Komang kurang terbuka dengan orang tuanya.

Setelah mengikuti kelas, ia ingin berusaha lebih aktif lagi. Komang mau mendorong dirinya untuk menjadi pemimpin ketika kerja kelompok. Keren ya!

Kelas Online ALC Talent adalah CARA CEPAT Mendidik Karakter Anak Anda

Kisah perubahan alumni di atas meningkatkan kepercayaan Anda pada ALC, bukan? Bahwa ALC sebagai Pusat Pendidikan Karakter Anak Indonesia adalah pilihan tepat untuk anak Anda. 

Hanya belajar 2 hari tapi sangat berdampak pada perkembangan karakter anak Anda tercinta. ALC Talent dikenal memiliki cara cepat dalam mendidik karakter anak.

kelas membangun karakter alc

Daftar sekarang, kelas terbatas

✅ e-Certificate

✅ Modul Materi

✅ Saran & evaluasi terkait potensi yang anak Anda miliki

BONUS khusus pendaftar hari ini

Isi formulir di bawah ini, team kami segera menghubungi Anda

Atau mau daftar via WhatsApp? Boleh kok